ist-pasion.com – Baju kurung adalah salah satu pakaian tradisional yang sangat populer di Malaysia, Brunei, Singapura, dan beberapa wilayah di Indonesia, seperti Sumatra dan Kalimantan. Sebagai simbol modesti dan keanggunan, baju kurung telah menjadi pilihan busana sehari-hari bagi banyak wanita di Nusantara. Artikel ini akan mengulas sejarah baju kurung, ciri khasnya, dan peranannya dalam masyarakat Melayu.
Asal-Usul Baju Kurung
Baju kurung dipercaya berawal dari zaman Kesultanan Malaka pada abad ke-15, saat pengaruh Islam mulai menguat di wilayah tersebut. Busana ini dikembangkan sebagai pakaian yang menutup aurat sesuai dengan ajaran Islam, yang menekankan pada kesopanan dan kesederhanaan dalam berpakaian. Nama “kurung” sendiri bermakna terkurung atau tertutup, yang mencerminkan prinsip kesederhanaan tersebut.
Evolusi Desain Baju Kurung
Baju kurung telah mengalami berbagai perubahan desain sepanjang sejarahnya. Secara tradisional, baju kurung terdiri dari dua bagian utama: blus panjang yang longgar serta rok panjang yang disebut “kain”. Seiring waktu, baju kurung moden muncul dengan potongan yang lebih fit dan variatif. Meskipun mengalami modernisasi, baju kurung tetap mempertahankan prinsip-prinsip dasar kesopanan dalam desainnya.
Ciri Khas Baju Kurung
Baju kurung terkenal dengan potongan yang longgar dan nyaman. Blusnya memiliki lengan panjang dan biasanya tidak memiliki kerah, sementara roknya memiliki lipatan atau tumpal di bagian depan atau samping, yang memberikan kebebasan bergerak. Baju kurung dikenakan dengan hijab atau selendang bagi mereka yang mengenakan penutup kepala.
Fungsi dan Penggunaan
Baju kurung tidak hanya dikenakan sebagai pakaian sehari-hari tetapi juga dalam acara-acara formal dan upacara adat. Dalam konteks pendidikan, baju kurung sering menjadi seragam sekolah bagi perempuan di Malaysia dan Brunei. Pada bulan Ramadan dan saat perayaan Hari Raya, baju kurung menjadi pilihan utama bagi wanita Muslim untuk menunjukkan identitas budaya dan keagamaan mereka.
Pelestarian Baju Kurung
Pelestarian baju kurung sebagai warisan budaya dilakukan melalui pendidikan, industri fesyen, dan promosi budaya. Desainer di Nusantara terus bereksperimen dengan bahan, corak, dan potongan baju kurung untuk menjaga relevansi busana ini di era modern. Festival-festival budaya dan pertunjukan fesyen juga sering memperkenalkan berbagai interpretasi baju kurung kepada publik luas.
Kesimpulan
Baju kurung merupakan bagian integral dari identitas budaya di Nusantara, menggabungkan nilai-nilai tradisional dengan kebutuhan modern. Dengan sejarah panjangnya yang mencerminkan pengaruh Islam dan adaptasi budaya, baju kurung tidak hanya menonjolkan keanggunan dan kesederhanaan, tetapi juga menegaskan komitmen komunitas Melayu terhadap pelestarian warisan budaya mereka. Di tengah perubahan zaman, baju kurung tetap menjadi simbol keberlanjutan dan kekayaan budaya yang dihargai dan dilestarikan dari generasi ke generasi.