ist-pasion.com – Baju pangsi adalah salah satu pakaian tradisional yang berasal dari tatar Sunda, Jawa Barat, Indonesia. Pakaian ini merupakan bagian dari busana adat Sunda yang digunakan oleh pria dalam berbagai kesempatan, baik dalam kegiatan sehari-hari maupun upacara adat. Artikel ini akan membahas asal-usul, karakteristik, dan nilai yang terkandung dalam Baju Pangsi sebagai warisan budaya Sunda.
Asal-Usul Baju Pangsi
Baju pangsi memiliki sejarah yang berkaitan erat dengan masyarakat Sunda sejak zaman kerajaan di Jawa Barat. Pakaian ini dipakai oleh para petani dan rakyat jelata, menunjukkan kesederhanaan dan kecakapan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Pada masa lalu, baju pangsi juga sering dikenakan oleh para bangsawan saat tidak mengenakan busana kerajaan, sebagai simbol kedekatan mereka dengan rakyat.
Desain dan Makna
Baju pangsi umumnya terbuat dari kain yang tahan lama dan nyaman seperti katun atau kain tenun tradisional untuk menyesuaikan dengan iklim tropis dan mobilitas tinggi penggunanya. Ciri khas dari baju pangsi adalah potongan yang longgar dengan lengan panjang, sering kali berwarna gelap seperti hitam atau biru tua. Baju ini biasanya dipadukan dengan celana panjang yang disebut “calana pangsi” dan ikat kepala yang dikenal sebagai “iket”.
Fungsi dan Penggunaan
Secara tradisional, baju pangsi dikenakan dalam kegiatan sehari-hari oleh masyarakat Sunda, terutama mereka yang bermata pencaharian sebagai petani. Namun, dalam konteks modern, baju pangsi sering kali dikenakan dalam acara-acara adat atau perayaan budaya Sunda, seperti upacara pernikahan, perayaan hari besar, dan pertunjukan kesenian tradisional.
Pelestarian Baju Pangsi
Pelestarian baju pangsi dan pakaian adat Sunda lainnya merupakan bagian dari upaya melestarikan kekayaan budaya Indonesia. Di Jawa Barat, pelestarian ini berlangsung melalui pendidikan budaya di sekolah, penyelenggaraan festival dan acara budaya, serta inisiatif para seniman dan pengrajin pakaian tradisional. Baju pangsi juga sering hadir dalam berbagai materi promosi pariwisata sebagai representasi dari kebudayaan lokal.
Kesimpulan
Baju pangsi bukan hanya pakaian, tetapi juga simbol dari identitas dan kearifan lokal masyarakat Sunda. Sebagai bagian dari warisan budaya, baju pangsi mengingatkan kita pada nilai-nilai kesederhanaan, kerja keras, dan keakraban dengan alam yang menjadi ciri khas masyarakat Sunda. Upaya pelestarian baju pangsi tak hanya penting untuk mempertahankan tradisi, tetapi juga untuk memberikan inspirasi bagi generasi muda dalam memahami dan menghargai kekayaan budaya Indonesia.