ist-pasion.com – Hotman Paris, pengacara ternama, telah mengumumkan penarikan dukungannya untuk menyediakan bantuan hukum kepada MSR (31), seorang ibu rumah tangga dari Banyuwangi yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pengumuman ini disampaikan oleh Hotman melalui media sosial, dengan menyatakan bahwa tim Hotman 911 tidak akan lagi terlibat dalam kasus hukum tersebut.
Awalnya Berkomitmen Menangani Kasus
Pengacara kondang ini sebelumnya telah menyampaikan melalui postingan di media sosial tentang niatnya untuk mendampingi dan mengawal kasus KDRT yang dialami oleh MSR. Unggahan tersebut sempat mendapat sorotan dan interaksi yang signifikan dari para pengguna media sosial.
Alasan Dibalik Pembatalan Dukungan
Tim yang dipimpin oleh Dhea Arrum Zaskia Putri, bagian dari tim Hotman 911, mengklarifikasi bahwa pembatalan bantuan hukum ini berawal dari tindakan MSR sendiri yang membatalkan janji bertemu dengan Hotman Paris tanpa pemberitahuan yang memadai. Pertemuan yang direncanakan tersebut bertujuan untuk mendiskusikan persoalan hukum yang dihadapi oleh MSR.
Langkah Tegas dari Hotman Paris
Menanggapi pembatalan ini, Hotman Paris memutuskan untuk menginstruksikan timnya di Banyuwangi untuk menghentikan segala bentuk bantuan kepada MSR. Ia menegaskan bahwa dirinya dan timnya tidak lagi berkepentingan dengan kasus MSR.
Kedatangan MSR ke Jakarta dan Konflik Jadwal
MSR telah berangkat ke Jakarta dengan tujuan untuk bertemu dengan Hotman Paris dan tim Hotman 911. Namun, sebelum pertemuan tersebut terlaksana, MSR memilih untuk berpartisipasi dalam sebuah podcast bersama Uya Kuya, yang secara tidak langsung membatalkan pertemuan dengan Hotman Paris.
Penutupan Kasus oleh Tim Hotman 911
Berdasarkan kejadian ini, tim Hotman 911, melalui pernyataan Dhea, menyatakan bahwa mereka telah mengakhiri keterlibatan mereka dalam kasus hukum ini dan tidak akan melanjutkan dukungan kepada MSR.
Keputusan Hotman Paris untuk menghentikan dukungan hukum kepada MSR menggarisbawahi pentingnya kejelasan komitmen dan komunikasi antara klien dan penasihat hukum. Insiden ini juga menunjukkan bagaimana prioritas dan kegiatan pihak yang terlibat dapat mempengaruhi jalannya kerja sama hukum.