ist-pasion.com – Rokok elektrik, sering dijuluki vape, telah lama diperdebatkan sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional. Namun, penelitian terbaru memberikan perspektif yang berbeda, menunjukkan adanya korelasi antara penggunaan vape dan risiko yang meningkat untuk gagal jantung.
Studi Penelitian: Korelasi Vaping dan Gagal Jantung
Para peneliti telah mengeksplorasi potensi hubungan antara penggunaan vape dan insiden gagal jantung melalui analisis data dari 175.667 individu. Studi ini, yang mengambil data dari inisiatif ‘All of Us’ National Institutes of Health, mengindikasikan bahwa vapers berpotensi memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami gagal jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan produk tersebut.
Penyajian Temuan: Implikasi Kesehatan yang Signifikan
Dr. Yakubu Bene-Alhasan, sebagai penulis utama studi ini, mengungkapkan kepada Medical Daily bahwa perbedaan risiko yang teramati adalah substansial. Menurut penelitian, pengguna vape menunjukkan peningkatan risiko sebesar 19% untuk gagal jantung ketika dibandingkan dengan individu yang tidak pernah menggunakan produk ini—temuan ini tetap konsisten setelah menyesuaikan faktor-faktor seperti demografi, sosial ekonomi, riwayat penyakit jantung, dan penggunaan alkohol serta tembakau.
Demografi Peserta dan Periode Pengamatan
Rata-rata usia peserta dalam studi ini adalah 52 tahun, dan mereka diamati selama periode rata-rata selama 45 bulan. Dari seluruh peserta, sejumlah 3.242 individu dilaporkan mengalami gagal jantung dalam periode tersebut.
Studi yang dijalankan memberikan bukti yang menantang anggapan umum tentang keamanan vaping. Hasil ini menekankan perlunya pertimbangan yang lebih mendalam mengenai efek kesehatan jangka panjang dari penggunaan rokok elektrik, dengan fokus khusus pada kesehatan kardiovaskular. Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memvalidasi temuan ini dan untuk memahami mekanisme di balik efek vaping terhadap jantung.