ist-pasion.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya telah mencatat kenaikan kasus demam berdarah dengue (DBD) di wilayahnya dan sebagai respons, menetapkan status waspada DBD di kota tersebut.
Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina, mengungkapkan bahwa peningkatan kasus DBD terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia sejak awal tahun 2024, dengan Surabaya menjadi salah satu wilayah dengan angka kasus tertinggi.
Penyebaran kasus DBD di Surabaya cukup merata di semua wilayah, dengan potensi penyebaran tertinggi di wilayah Surabaya Barat dibandingkan dengan wilayah lainnya, menurut Nanik.
Data perkembangan kasus DBD di Surabaya selama empat bulan pertama tahun ini menunjukkan peningkatan lebih dari 25%. Pada periode Januari sampai April 2024, terlihat kenaikan kasus sebesar 29,62% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Meskipun angka kasus naik, Nanik menyatakan bahwa kondisi penyebaran DBD masih terkendali. Dia meminta masyarakat tetap waspada dan melakukan PSN 3 Plus atau Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) Menguras, Menutup, Mengubur (3M) PLUS.
Dinkes Surabaya juga mengingatkan masyarakat untuk peduli terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal dan tempat umum, serta menjaga kebersihan lingkungan. Fogging dianggap bukan sebagai tindakan pencegahan utama, melainkan upaya terakhir untuk memutus mata rantai penularan DBD dari nyamuk dewasa.
Pencegahan yang efektif dan efisien yang dapat dilakukan masyarakat adalah dengan konsisten melakukan PSM 3M Plus dan kerja bakti minimal satu minggu sekali, walaupun saat ini sudah memasuki masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau.
Akhirnya, Dinkes Surabaya menyarankan agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Jika ada keluarga, sanak saudara, atau tetangga dengan gejala DBD, segera bawa penderita ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut dan perawatan intensif.