ist-pasion.com – Kecerdasan Buatan (AI) telah mendorong Amerika Serikat (AS) dan China untuk bertemu di Jenewa, Swiss, guna membahas teknologi yang semakin penting ini.
Selama beberapa tahun terakhir, AI telah mengalami kemajuan yang signifikan, tidak hanya dalam bidang teknologi, tetapi juga dalam sektor-sektor lain.
Seorang pejabat AS mengungkapkan bahwa China sedang memperkuaat kemampuan AI di berbagai bidang, dari sipil hingga militer dan keamanan nasional, yang menimbulkan kekhawatiran tentang implikasi keamanan bagi AS dan sekutu-sekutunya.
Pejabat tersebut juga menjelaskan bahwa pertemuan akan berfokus pada risiko-risiko yang dihasilkan oleh AI, tanpa mengorbankan kebijakan perlindungan teknologi AS yang tidak akan dinegosiasikan.
Pejabat pemerintah lainnya menyatakan bahwa dialog tentang risiko AI sangat penting untuk dilakukan, dengan tujuan menjaga stabilitas dan keamanan global.
Pada bulan April di Beijing, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, dan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, telah melakukan pertemuan untuk membahas AI, dan keduanya sepakat untuk melanjutkan pembicaraan bilateral formal pertama mengenai teknologi tersebut.
Sementara itu, AS sedang dalam proses menciptakan aturan-aturan yang diperlukan untuk mengatur AI. Pemimpin Mayoritas Senat, Chuck Schumer, berencana untuk merilis rekomendasi tentang strategi untuk mengatasi risiko AI, yang diharapkan akan menjadi dasar undang-undang di masa depan.
Di sisi lain, China menekankan pentingnya pengembangan AI yang terkendali dan aman di dalam negeri.