https://ist-pasion.com/
Gaya Hidup

Apa Itu Efek Dunning-Kruger dan Mengapa Banyak Orang Tak Sadar Mengalaminya?

Pernah ketemu orang yang ngomong seolah-olah dia tahu segalanya, padahal kenyataannya… ya gitu deh? Atau mungkin—jujur aja—pernah gak sih kita sendiri merasa jago banget di suatu hal, terus pas udah ngobrol sama yang emang ahli, baru nyadar kalau ternyata kita masih cetek banget? Nah, itulah yang dinamakan Efek Dunning-Kruger.

Jadi, Apa Itu Efek Dunning-Kruger?

Efek Dunning-Kruger adalah fenomena psikologis di mana seseorang yang kurang kompeten dalam suatu bidang justru cenderung merasa lebih pintar atau lebih jago dari kenyataannya. Parahnya lagi, makin sedikit pengetahuan seseorang, makin besar rasa percaya dirinya. Ironis, kan?
TRISULA88

Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh dua psikolog asal Amerika, David Dunning dan Justin Kruger, pada tahun 1999. Mereka melakukan serangkaian eksperimen yang menunjukkan bahwa orang-orang yang punya kemampuan rendah sering kali gagal mengenali kekurangan diri sendiri, dan justru menilai diri mereka terlalu tinggi.

Kenapa Bisa Gitu?

Sederhananya, kalau kita nggak tahu kita bodoh dalam suatu hal, ya kita juga nggak akan sadar kalau kita sedang membuat kesalahan. Ini disebut juga dengan “meta-cognition”—kemampuan untuk menilai dan mengevaluasi pengetahuan dan kemampuan diri sendiri. Orang yang benar-benar ahli biasanya justru lebih rendah hati karena mereka tahu betapa luas dan kompleksnya suatu bidang.

Sementara itu, orang yang baru tahu sedikit cenderung merasa udah menguasai semuanya. Ini kayak baru nonton satu video YouTube tentang konspirasi langsung berasa lebih pinter dari profesor. Padahal ilmunya masih setipis kulit bawang.

Contoh Nyatanya Banyak Banget!

Misalnya, dalam dunia kerja. Ada rekan yang baru belajar sedikit tentang desain grafis, lalu langsung mengkritik hasil kerja desainer senior tanpa paham dasar-dasarnya. Atau di media sosial, kita bisa lihat orang yang merasa paling tahu soal kesehatan hanya karena pernah baca satu artikel (yang sumbernya juga belum tentu jelas), dan ujung-ujungnya malah menyebarkan informasi yang salah.

Efek ini juga sering muncul saat orang ikut lomba atau tes. Mereka yang nilainya paling rendah sering merasa yakin bahwa mereka menjawab semuanya dengan benar. Sementara yang nilainya tinggi malah sering ragu-ragu dan merasa belum maksimal.

Kenapa Banyak Orang Gak Sadar?

Ya karena itulah inti dari efek ini—kalau kita sadar, berarti kita udah cukup pintar untuk tahu bahwa kita gak tahu. Kebanyakan orang gak sadar karena mereka gak punya cukup informasi atau pengalaman untuk menyadari batas kemampuan mereka.

Lagipula, siapa sih yang mau ngaku bahwa dirinya nggak ngerti apa-apa? Ego kita sering kali jadi penghalang untuk belajar. Kita lebih nyaman merasa pintar daripada harus mengakui bahwa kita perlu belajar lagi.

Gimana Cara Menghindarinya?

  1. Terus belajar. Semakin kita tahu banyak, semakin kita sadar bahwa masih banyak yang belum kita tahu.

  2. Terima kritik dengan lapang dada. Feedback dari orang lain itu penting banget buat ngukur kemampuan kita.

  3. Bandingkan dengan orang yang lebih ahli. Bukan buat minder, tapi biar punya perspektif lebih luas.

  4. Jangan cepat puas. Kalau baru tahu satu atau dua hal, jangan langsung merasa jadi pakar.

Penutup

Efek Dunning-Kruger ini bukan berarti kita semua bodoh, ya. Tapi ini pengingat bahwa merasa tahu bukan berarti benar-benar tahu. Dan yang paling penting, kita semua pernah atau bahkan masih mengalaminya—itu manusiawi. Yang bikin beda adalah gimana kita menyikapinya: mau terus belajar dan merendah, atau tetap sok tahu dan nggak berkembang.

Jadi, lain kali sebelum merasa paling pinter, coba deh tarik napas sebentar dan pikir lagi—”Beneran udah ngerti, atau cuma ngira ngerti?”