ist-pasion.com – Wilayah Provinsi Lampung, khususnya Kota Bandar Lampung, telah mengalami banjir akibat hujan deras yang terjadi belakangan ini. Laporan terbaru pada tanggal 12 April 2024 menunjukkan bahwa Kecamatan Teluk Betung Timur terutama terkena dampak dengan beberapa wilayah masih terendam. Banjir tersebut telah mempengaruhi puluhan rumah dan mengakibatkan beberapa warga harus mengungsi.
Pengalaman Penduduk Setempat Menghadapi Banjir
Junaidi, seorang penduduk Kampung Ambon, melaporkan bahwa rumah-rumah mulai terendam pada pukul 02.00 WIB, dengan tingkat ketinggian air yang mencapai setinggi dada orang dewasa. Kejadian ini merupakan banjir keempat yang terjadi dalam kurun waktu satu bulan, memperlihatkan frekuensi banjir yang tinggi dan besarnya tantangan yang dihadapi oleh komunitas setempat.
Tanggapan Warga terhadap Respons Pemerintah Kota
Mardiana, seorang ibu rumah tangga di daerah tersebut, menyuarakan kekecewaan mendalam terhadap tanggapan Pemerintah Kota Bandar Lampung. Menurutnya, belum ada upaya yang cukup dari pemerintah kota untuk mengatasi masalah banjir yang berulang. Beliau juga menyoroti kerusakan harta benda yang terjadi secara berulang, termasuk kerusakan pada kulkas yang baru saja diperbaiki setelah banjir sebelumnya.
Upaya Penanganan Darurat oleh Aparat Kepolisian
Di sisi lain, Polresta Bandar Lampung telah mengambil langkah-langkah untuk membantu warga yang terdampak melalui distribusi obat-obatan dan makanan, serta membantu dalam pembersihan perabotan rumah. Kehadiran dan bantuan dari petugas kepolisian menjadi sumber dukungan yang berarti bagi warga yang menghadapi krisis ini.
Banjir yang terjadi secara berulang di Kota Bandar Lampung menuntut perhatian dan tindakan yang lebih serius dari pemerintah kota. Warga yang terdampak meminta tindakan konkret dan solusi jangka panjang untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Upaya responsif darurat dari kepolisian telah memberikan bantuan yang diperlukan, namun tuntutan akan strategi preventif dan mitigasi yang efektif tetap menjadi prioritas utama bagi komunitas yang terdampak.