Festival Jepang: Hanami

ist-pasion – Hanami (花見, melihat bunga) adalah tradisi Jepang yang berarti menikmati keindahan bunga, khususnya bunga sakura. Istilah ini terdiri dari dua kanji: “hana” yang berarti bunga dan “miru” yang berarti melihat, sehingga secara harfiah dapat diterjemahkan sebagai “melihat bunga”125. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-8 dan semakin populer sejak zaman Heian (794-1185).

Awalnya, hanami dilakukan oleh keluarga kerajaan dan bangsawan untuk merayakan mekarnya bunga ume (bunga plum) pada bulan Februari dan Maret. Namun, seiring berjalannya waktu, tradisi ini berkembang menjadi perayaan mekarnya bunga sakura pada bulan Maret dan April712. Pada zaman Edo (1603-1868), hanami menjadi tradisi yang diikuti oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya bangsawan.

Hanami biasanya dilakukan di taman-taman kota, taman kota, atau di tepi sungai di mana pohon-pohon sakura ditanam. Orang-orang membawa tikar, makanan, dan minuman untuk piknik di bawah pohon-pohon sakura yang mekar. Tradisi ini tidak hanya tentang menikmati keindahan bunga, tetapi juga tentang bersosialisasi dan menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

festival-jepang-hanami

Tips dan Peraturan

  1. Jangan Memetik Kelopak Bunga: Salah satu aturan utama dalam hanami adalah tidak memetik kelopak bunga sakura. Ini adalah tindakan yang dianggap tidak sopan dan merusak keindahan alam47.
  2. Bersihkan Sampah: Setelah piknik, pastikan untuk membersihkan semua sampah yang dibawa. Ini adalah bagian penting dari tata krama hanami untuk menjaga kebersihan lingkungan.
  3. Hindari Memanjat Pohon: Memanjat pohon sakura juga dianggap tidak sopan dan dapat merusak pohon47.

Fakta Menarik tentang Hanami

  1. Perayaan Massal: Hanami sering kali menjadi perayaan massal di mana ribuan orang berkumpul di taman-taman kota untuk menikmati keindahan bunga sakura.
  2. Pesta di Malam Hari: Selain di siang hari, hanami juga bisa dilakukan di malam hari dengan penerangan khusus yang disebut “yozakura” (bunga sakura malam).
  3. Pertunjukan Tradisional: Selama hanami, sering kali diadakan pertunjukan tradisional seperti musik, tarian, dan teater.

Hanami adalah tradisi yang sangat kaya dan berarti bagi masyarakat situs slot server jepang. Selain menikmati keindahan alam, hanami juga menjadi momen untuk bersosialisasi dan menghargai keindahan musim semi. Dengan mematuhi aturan dan tata krama yang ada, setiap orang dapat menikmati tradisi ini dengan cara yang paling menghormati dan menghargai alam serta budaya Jepang.

Dengan demikian, hanami bukan hanya sekadar melihat bunga, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan budaya Jepang yang kaya dan beragam.

Kemitraan NASA-JAXA: Menjelajahi Bulan Bersama dalam Misi Artemis

ist-pasion.com – Dalam upaya terbaru untuk melanjutkan eksplorasi luar angkasa, NASA, bersama dengan pemerintah Amerika Serikat, telah menetapkan tujuan ambisius untuk mengirim astronaut kembali ke Bulan sebelum dekade ini berakhir. Misi ini, bagaimanapun, akan menonjol dengan kehadiran internasional, terutama melalui partisipasi Jepang yang akan mengirim astronautnya sebagai bagian dari ekspedisi ini.

Rencana Kemitraan AS-Jepang

Keterlibatan Jepang dalam misi Bulan ini telah diresmikan melalui perjanjian bilateral antara kedua negara, diumumkan oleh Presiden Joe Biden selama kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida ke Gedung Putih. Menurut perjanjian ini, astronaut Jepang akan mendampingi kontingen Amerika dalam misi Bulan mendatang, dengan seorang astronaut Jepang dijadwalkan untuk menjadi non-Amerika pertama yang menginjakkan kaki di permukaan lunar.

Sejarah dan Perkembangan Misi Bulan

Hanya 12 orang yang telah berpijak di Bulan, semuanya merupakan astronaut dari Amerika Serikat, sebagai bagian dari program Apollo NASA yang berlangsung dari tahun 1969 sampai 1972. Kini, dengan program Artemis, NASA berupaya membawa kembali manusia ke Bulan, dan kali ini, dengan keragaman yang lebih besar, termasuk astronaut dari negara-negara mitra.

Detail Misi Artemis dan Partisipasi Internasional

Meskipun belum jelas dalam misi Artemis mana astronaut Jepang akan terlibat, Artemis 2, yang dijadwalkan untuk September 2025, akan melibatkan astronaut Kanada Jeremy Hanson dan tidak termasuk pendaratan di Bulan. Ini menetapkan misi lanjutan, Artemis 3 yang direncanakan pada September 2026, sebagai kemungkinan pendaratan bagi astronaut Jepang, yang akan menjadi pendaratan internasional pertama di Bulan sejak era Apollo.

Kandidat Astronaut JAXA dan Persiapan Misi

JAXA, badan antariksa Jepang, saat ini memiliki tujuh astronaut aktif, termasuk dua rekrutan baru yang sedang dilatih untuk potensi partisipasi dalam misi Bulan di masa depan. Pemilihan siapa yang akan bergabung dalam misi Artemis masih menjadi topik yang akan diumumkan.

Teknologi Pendukung: Lunar Cruiser

Misi Artemis juga dijadwalkan untuk mencakup pengiriman Lunar Cruiser, sebuah rover buatan Jepang, yang rencananya akan tiba di Bulan pada tahun 2031 untuk mendukung misi Artemis 7. Kendaraan ini diharapkan dapat beroperasi hingga sepuluh tahun, berkontribusi pada eksplorasi dan penelitian di permukaan Bulan.

Rencana untuk mengembalikan manusia ke Bulan oleh NASA dan pemerintah Amerika Serikat semakin konkret dengan partisipasi internasional yang diwakili oleh Jepang. Melalui kemitraan strategis ini, misi Artemis tidak hanya menandai babak baru dalam eksplorasi antariksa tetapi juga menegaskan pentingnya kolaborasi global dalam menaklukkan tantangan baru di luar angkasa.