ist-pasion.com – Pada hari Minggu, tanggal 21 April, sebuah peristiwa mengejutkan terjadi ketika Komandan kelompok bersenjata Palestina dari Al Quds Brigade, Mohammad Jaber, yang sebelumnya diduga telah gugur dalam serangan Israel, muncul di sebuah pemakaman di Tepi Barat. Jaber, yang juga dikenal dengan nama Abu Shujaa, terlihat di antara kerumunan di pemakaman para pejuang Brigade Tulkarm, dikepung oleh anggota batalionnya dan ribuan duka cita.
Abu Shujaa: Pesan Ketahanan dan Perlawanan
Dalam sebuah pernyataan yang tersebar luas melalui media sosial, Abu Shujaa menyampaikan pesan ketahanan dan perjuangan. “Kami melawan pendudukan [Israel] dan kami masih hidup. Kami masih berjuang di jalan syahid, tidak peduli berapa banyak mereka membunuh kami,” ujarnya, menegaskan bahwa perjuangan mereka tidak akan berakhir sampai kemenangan dicapai. Kata-katanya, yang dikutip oleh The New Arab pada hari Senin, tanggal 22 April, menggema sebagai seruan perlawanan.
Serangan di Kamp Nur Shams dan Pengumuman Kelangsungan Perlawanan
Kemunculan kembali Abu Shujaa mengikuti serangan yang berlangsung hampir 50 jam oleh pasukan Israel di kamp Nur Shams, di utara Tepi Barat, yang sebelumnya disangka telah merenggut nyawanya. Serangan tersebut menyebabkan kematian setidaknya 14 warga Palestina dan melukai lebih banyak lagi, menandai salah satu dari serangan paling mematikan yang dilakukan oleh Israel di Tepi Barat sejak eskalasi konflik pada Oktober tahun sebelumnya.
Komitmen Abu Shujaa Terhadap Perjuangan
Dalam momen yang emosional di pemakaman tersebut, Abu Shujaa mengklaim bahwa pasukannya telah berhasil menimbulkan kerugian pada tentara Israel, dan dia bersumpah untuk terus melanjutkan perjuangan melawan pendudukan Israel. Dia menonjol sebagai pemimpin Batalyon Nur Shams, yang merupakan bagian dari Brigade Tulkarm dan termasuk dalam daftar target serangan oleh Israel.
Kamp Nur Shams: Titik Fokus Konflik Berkepanjangan
Kamp Nur Shams sendiri telah lama menjadi fokus serangan oleh pasukan Israel, yang sering menargetkan kelompok-kelompok bersenjata yang berada di antara penduduk sipil, yang jumlahnya mencapai 13.500 jiwa. Kemunculan Abu Shujaa tidak hanya menggagalkan berita tentang kematiannya tetapi juga menandai simbol dari ketegaran dan ketahanan dalam konflik yang berkepanjangan di Tepi Barat.
Situasi di Tepi Barat mengambil giliran yang tak terduga dengan munculnya kembali Mohammad Jaber, komandan Al Quds Brigade, yang sebelumnya dikabarkan telah gugur. Pernyataannya di pemakaman menegaskan lanjutan perlawanan terhadap pendudukan Israel, sementara kehadirannya menghidupkan kembali semangat perjuangan di antara pendukungnya. Kondisi di kamp Nur Shams dan serangan-serangan sebelumnya mencerminkan kompleksitas dan intensitas konflik yang terus berlangsung di Tepi Barat.