Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia memberikan penghargaan kepada kota Cilegon. Penghargaan yang mereka dapatkan ini adalah untuk kategori kabupaten/ kota yang paling tinggi dalam memberikan kontribusi untuk pendidikan tinggi berdasarkan kepada Laporan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV tahun 2023.
Cilegon ditempatkan sebagai kabupaten/ kota terbaik pertama di Provinsi Banten untuk memberikan kontribusi di dalam pendidikan tinggi. Penghargaan yang diberkan di Novotel Tangerang City itu juga membuat Cilegon masuk peringkat terbaik kedua mengungguli 33 kabupaten/ kota lain yang berada di wilayah IV Jawa Barat- Banten.
M Samsuri yang merupakan Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat-Banten menyampaikan bahwa penghargaan ini menjadi bentuk apresiasei pada kepala daerah yang sudah memiliki kebijakan dan kontribusi pada pendidikan tinggi.
Selain itu ia juga menyebutkan bahwa terdapat tiga kabupaten/ kota lain yang ikut memiliki kontribusi paling tinggi. Ketiga kabupaten itu adalah Kabupaten Indramayu, Kota Cilegon, dan Kabupaten Purwakarta.
“Penghargaan ini kami berikan kepada kepala daerah yang memiliki kebijakan pendidikan. Kita fahami bahwa lembaga pendidikan, pemerintahan, dunia usaha dan industri perlu bersinergi. Sebab, kita memiliki orientasi terhadap pendidikan berkualitas, baru kemudian bicara kuantitas dan angka partisipasi,” ujarnya.
Selain itu Samsuri juga menambahkan bahwa di momen pemberian Penghargaan dan Rakor LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat- Banten itu juga dilakukan penandatanganan nota perjanjian kerjasama bersama dengan beberapa kabupaten/ kota di Jawa Barat-Banten.
“Kami mengundang para kepala daerah di Jawa Barat-Banten. Karena itu, ada 16 kabupaten/kota yang melakukan penandatanganan nota kerjasama dengan LLDIKTI,” imbuhnya.
Samsuri juga mengungkapkan bahwa di wilayah Jawa Barat dan Banten, ada 445 Perguruan Tinggi Swasta (PTS), di mana 7 di antaranya sudah memiliki akreditasi unggul. Sedangkan untuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang berada di Cilegon berjumlah 13, dan 6 di antaranya sudah mendapatkan akreditasi unggul.
“Pada kurikulum pendidikan, akan ada 3 semester belajar diluar kampus yakni di pemerintahan, dunia usaha dan industri. Jika bersinergi, maka momentum ini bisa kita gunakan dengan sebaik-baiknya,” tuturnya.
Diharapkan bahwa para kepala daerah yang sudah memiliki program pendidikan tinggi seperti beasiswa atau lainnya dapat melakukan koordinasi lebih lanjut dengan LLDIKTI.
“Kita akan sinkronkan dengan program yang ada di kementerian, sehingga bisa seimbang,” ucapnya.
Helldy Agustian yang merupakan Wali Kota Cilegon juga mengungkapkan bahwa pihaknya sudah melakukan beragam langkah untuk bisa melakukan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Kota Cilegon. Bukan hanya untuk membangun infrastruktur sekolah yang ada di tingkat dasar dan menengah saja, tetapi juga akan digulirkan program beasiswa full sarjana.
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya akan terus membangun kerja sama dengan 2 PTN dan 26 PTS yang ada di Kota Cilegon dan Provinsi Banten. Ini diharapkan tidak akan lagi ada alasan untuk para generasi di Kota Cilegon tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Nadiem Makarim yang merupakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI pun menyampaikan bahwa dibutuhkan keberanian untuk para pimpinan dari perguruan tinggi dalam melakukan perubahan ke sistem tata kelola kampus pada arah yang lebih baik dan juga memberikan inovasi kepada pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
“Yang paling penting adalah merubah mindset dengan pendidikan tinggi yang berkualitas. Kampus harus menjadi ruang yang merdeka untuk belajar, aman dan nyaman dan bebas dari kekerasan. Ini landasan untuk kampus berkualitas,” tandasnya.